Sejarah Dan Karomah Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik

Nama: Fara Anggie Saputri
Kelas: 9-J
Absen: 10





KISAH SUNAN GRESIK


Dipercayai sebagai wali senior dari sembilan Wali Songo, Syekh Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam di kawasan Gresik. 

Karena wilayah dakwahnya berbasis di Gresik, Syekh Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan sebutan Sunan Gresik. 

Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik lahir di Campa (Kamboja). Untuk tanggal lahirnya sendiri tidak diketahui dengan jelas. 

Namun, dari silsilah keturunannya, nasab Sunan Gresik sampai pada Nabi Muhammad SAW melalui jalur Husain bin Ali RA. 

Sunan Gresik memperoleh didikan langsung dari ayahnya, Barokat Zainul Alam, seorang ulama kesohor di Kamboja. 

Pada abad ke-14, ia hijrah ke daerah Jawa dan berlabuh di Gerwarasi atau Gresik. Pada saat itu, Gresik dikenal dengan bandar niaga yang maju dan terkenal di wilayah Asia Tenggara. 

Bersama rombongannya, ia berlayar ke Jawa pada 1371 dan menghadap Raja Majapahit Brawijaya untuk mendakwahkan Islam. 
Agus Sunyoto dalam Atlas wali songo (2016) menjelaskan bahwa Raja Majapahit menolak ajakan Islam Sunan Gresik, namun menyambut baik kedatangannya. 

Oleh Raja Majapahit, Sunan Gresik diangkat menjadi syahbadar dan diperbolehkan menyebarkan Islam kepada orang-orang setempat. Melalui restu itu, Sunan Gresik lalu mendirikan masjid pertama di desa Pasucinan, Manyar. 

Strategi dakwah yang digunakan Sunan Gresik adalah dengan jalur niaga di tempat publik. Dengan berdagang, ia berinteraksi langsung dengan masyarakat Gresik kala itu, serta belajar bahasa daerah setempat. 

Karena luwesnya pergaulan Sunan Gresik, ia berhasil menarik perhatian penduduk Jawa. Selain itu, Raja Majapahit juga menghormatinya, serta menghibahkan sebidang tanah di pinggiran kota Gresik. 

Melalui tanah pemberian raja itu, Sunan Gresik membangun pesantren untuk mendidik kader-kader dai penyebar Islam. 

Selain melalui jalur perdagangan, Sunan Gresik juga menempuh jalur politik untuk mendakwahkan Islam. Ia menikahkan putrinya dengan Raja Majapahit (Hamka, dalamSejarah Umat Islam IV, 1981). 

Dukungan politik dan modal sosial yang ia miliki menjadikan Islam berkembang pesat di tanah Jawa. 

Mulai dari Gresik dan sekitarnya, Syekh Maulana Malik Ibrahim menyebarkan Islam selama 40 tahun dan menjadi wali senior dari pendakwah-pendakwah Islam di tanah Jawa. 

Dari sisi keluarga, selama masa hidupnya, Sunan Gresik memiliki tiga istri yaitu Siti Fathimah, Siti Maryam, dan Wan Jamilah. 

Dari tiga istrinya itu, ia memiliki sembilan anak. Salah satu penerus besar dalam dakwah Sunan Gresik adalah anaknya sendiri yaitu Raden Ali Rahmatullah atau yang dikenal dengan Sunan Ampel. 

Sunan Gresik meninggal pada 1419. Makamnya terletak di desa Gapuro Sukolilo, Jl. Malik Ibrahim, 200 meter dari alun-alun kota Gresik.




 Kisah Karomah Sunan Gresik:


•KAROMAH SUNAN GRESIK MENURUNKAN HUJAN

Pada saat mengembara disuatu wilayah yang sangat amat panas dari kejauhan ia melihat kerumunan banyak orang.
Orang-orang disitu mengelilingi panggung batu-batuan. Diatas batu-batuan itu terdapat seorang gadis berpakaian putih yang di apit oleh dua orang lelaki berbadan besar dan bengis memegangkan tangan sang gadis yang sembari meronta-ronta.
Disitu juga ada seorang pendeta yang sedang membacakan matranya. Si pendeta akan memulai upacaranya dengan memegang pisau.

•MENGUBAH BERAS MENJADI PASIR

Konon dalam perjalanan dakwah ke sebuah dusun yang diberkahi dengan tanah subur, Syekh Maulana Malik Ibrahim bersama seorang muridnya singgah di sebuah rumah. Rumah itu milik saudagar kaya. Menurut desas-desus pemilik rumah itu amat kikir.

Padahal si empunya rumah adalah orang berada yang memiliki berton-ton beras. Halaman rumahnya pun sangat luas. Di sana tersusun berkarung-karung beras hasil pertanian.

Rupanya Syekh Maulana Malik Ibrahim ingin menemui si empunya rumah dan menasihatinya agar meninggalkan sifat fakir dan kikir itu.

MEMILIKI DOA YANG MUSTAJAB

Beliau juga dianugerahi karomah oleh Allah SWT berupa doa-doa mujarab. Doa-doa itu digunakan beliau untuk menyelesaikan masalah dan mengobati penyakit yang mewabah di masyarakat.

Dalam syiar Islamnya, dia tidak hanya berdakwah sembari berdagang, melainkan juga berdakwah melalui jalur pengobatan gratis, yang disisipi dengan ajaran Islam.

Komentar